Chevrolet Spin Diesel menjadi salah satu pilihan menarik di segmen low MPV di Indonesia pada masanya. Diluncurkan oleh PT General Motors Indonesia pada 2013 di Bekasi, mobil ini menawarkan kombinasi efisiensi bahan bakar, desain gagah, dan kapasitas 7 penumpang. Namun, setelah produksinya dihentikan pada 2015, mobil ini kini hanya tersedia di pasar mobil bekas dengan harga mulai Rp70–100 juta. Mengapa mobil ini masih dilirik? Bagaimana performa dan kelemahannya? Artikel ini mengulas secara mendalam kelebihan dan kekurangan Chevrolet Spin Diesel untuk membantu Anda menentukan apakah MPV ini layak dibeli.
Baca juga: Akselerasi GWM ORA 03 BEV: Gesit Meski Tenaga Tidak Besar
Desain Tangguh dan Fungsional
Chevrolet Spin Diesel tampil dengan desain yang membedakannya dari kompetitor seperti Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia. Eksteriornya mengusung gaya berotot dengan gril besar dua bilah, garis tegas, dan roof rail yang menambah kesan tangguh. Bodinya menggunakan material tebal, memberikan kesan kokoh dan tahan banting.
- Eksterior Modern: Headlamp proyektor dan lekukan bodi menciptakan tampilan premium yang tidak ketinggalan zaman.
- Ground Clearance Tinggi: Cocok untuk jalanan Indonesia yang bervariasi, dari perkotaan hingga pedesaan.
- Kabin Luas: Kapasitas 7 penumpang dengan ruang kabin yang lega, ideal untuk keluarga.
Selain itu, desain interior Chevrolet Spin Diesel menawarkan kenyamanan dengan material berkualitas tinggi dan tata letak ergonomis. Transisi ke aspek performa, mobil ini juga punya keunggulan di sektor mesin.
Performa Mesin dan Efisiensi Bahan Bakar
Mesin diesel 1.3L Fiat Multijet menjadi jantungan Chevrolet Spin Diesel, menghasilkan tenaga 75 hp dan torsi 190 Nm. Mesin ini terkenal irit, dengan konsumsi bahan bakar mencapai 20 km/liter dalam kondisi optimal, menjadikannya salah satu MPV paling hemat di kelasnya.
- Efisiensi BBM: Konsumsi 18–20 km/liter untuk perjalanan luar kota, ideal untuk perjalanan jauh.
- Performa Stabil: Mesin diesel memberikan akselerasi responsif meski dengan beban penuh.
- Transmisi Manual: Varian diesel hanya tersedia dengan transmisi manual 5-percepatan, mendukung pengendalian yang presisi.
Namun, performa mesin ini bukan tanpa cela. Mari kita bahas kekurangannya untuk memberikan gambaran yang lebih seimbang.
Kekurangan yang Perlu Diperhatikan
Meskipun Chevrolet Spin Diesel menawarkan banyak kelebihan, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan, terutama bagi calon pembeli mobil bekas.
- Perawatan Mahal: Suku cadang Chevrolet Spin Diesel sulit ditemukan karena General Motors telah menutup operasinya di Indonesia pada 2016, membuat biaya servis lebih tinggi dibandingkan Avanza atau Xenia.
- Harga Jual Kembali Rendah: Harga bekasnya anjlok hingga Rp70–100 juta, jauh di bawah kompetitor, akibat terbatasnya dukungan purna jual.
- Fitur Terbatas: Varian diesel tidak dilengkapi fitur modern seperti layar sentuh atau kamera parkir, yang sudah umum di MPV masa kini.
- Getaran Mesin: Mesin diesel cenderung menghasilkan getaran lebih besar dibandingkan varian bensin, mengurangi kenyamanan di kabin.
Kendati demikian, bagi mereka yang mencari mobil keluarga ekonomis dengan performa tangguh, kekurangan ini mungkin masih bisa ditoleransi. Selanjutnya, kita akan membahas nilai ekonomis mobil ini di pasar bekas.
Nilai Ekonomis di Pasar Bekas
Harga Chevrolet Spin Diesel di pasar mobil bekas sangat menarik, mulai dari Rp70 juta untuk unit tahun 2013–2015. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan Toyota Avanza atau Suzuki Ertiga bekas di kelas yang sama. Menurut platform jual beli mobil bekas, Anda bahkan bisa mendapatkan unit dalam kondisi baik dengan harga di bawah Rp100 juta jika beruntung.
Baca juga: Citroen Basalt X Resmi Hadir di Dealer India dengan Harga Rp140 Jutaan
- Harga Kompetitif: Rp70–100 juta untuk MPV 7 penumpang dengan mesin diesel irit.
- Kualitas Bodi: Material bodi tebal menjamin daya tahan, cocok untuk penggunaan jangka panjang.
- Pasar Terbatas: Popularitas rendah membuatnya kurang dilirik, memberikan peluang tawar-menawar.
Namun, calon pembeli perlu memastikan riwayat servis mobil untuk menghindari masalah di kemudian hari, terutama karena ketersediaan suku cadang yang terbatas. Bagaimana mobil ini dibandingkan dengan kompetitornya?
Perbandingan dengan Kompetitor
Chevrolet Spin Diesel bersaing langsung dengan Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, dan Honda Mobilio pada masanya. Keunggulannya terletak pada efisiensi bahan bakar dan desain kokoh, tetapi kekurangan seperti perawatan mahal dan fitur terbatas membuatnya kalah populer.
- Keunggulan Kompetitif: Konsumsi BBM lebih irit dibandingkan Avanza atau Xenia bermesin bensin.
- Kelemahan Pasar: Dukungan purna jual yang lemah dibandingkan merek Jepang seperti Toyota atau Honda.
Sebagai gambaran, Toyota Avanza bekas tahun serupa dijual sekitar Rp100–130 juta, tetapi memiliki biaya perawatan lebih terjangkau dan suku cadang yang mudah didapat. Oleh karena itu, keputusan membeli Chevrolet Spin Diesel sangat bergantung pada prioritas Anda: efisiensi atau kemudahan perawatan.
Kesimpulan: Apakah Chevrolet Spin Diesel Layak Dibeli?
Chevrolet Spin Diesel menawarkan kombinasi menarik antara desain tangguh, efisiensi bahan bakar luar biasa, dan harga bekas yang terjangkau. Dengan konsumsi BBM hingga 20 km/liter dan kapasitas 7 penumpang, mobil ini cocok untuk keluarga yang mencari MPV ekonomis. Namun, calon pembeli harus siap dengan tantangan perawatan dan ketersediaan suku cadang yang terbatas, serta harga jual kembali yang rendah.
Bagi Anda yang mengutamakan hemat bahan bakar dan tidak keberatan dengan biaya servis lebih tinggi, Chevrolet Spin Diesel bisa menjadi pilihan cerdas di pasar bekas. Sebelum membeli, pastikan untuk memeriksa kondisi mesin dan riwayat servis secara menyeluruh. Dengan harga mulai Rp70 juta, MPV ini tetap menjadi opsi menarik untuk kebutuhan keluarga di tengah pasar yang didominasi merek Jepang.

